Setelah kehancuran Khilafah
Islamiyah Turki Utsmani tahun 1924, yahudi mengubah uang dinar emas dan
dirham perak menjadi kertas-kertas bergambar (uang hampa/fiat money)
yang berbeda sebutan untuk masing-masing negeri dan mengatur nilai
takaran sesuai hawa nafsunya.
Dalam protokolat zionis yang
disusun di kediaman sir meyer amschell Rothschild di tahun 1773 dan
disahkan penggunaannya sebagai agenda bersama zionis yahudi dalam
konferensi zionis internasional di swiss tahun 1897, disebutkan bahwa
penguasaan dan penggunaan uang sebagai senjata penguasaan manusia.
(eramuslim digest, The Satanic Finance, edisi 8)
Dalam butir ke-3 protokolat
zionis berbunyi, “Kekuatan uang selalu bisa mengalahkan segalanya. Agama
yang bisa menguasai rakyat pada masa lalu, kini mulai digulung dengan
kampanye kebebasan. Namun rakyat banyak tidak tahu harus bagaimana
dengan kebebasan itu. Inilah tugas konspirasi untuk mengisinya demi
kekuasaan dengan kekuatan uang”.
Melalui sebuah negara yang
dibuatnya yaitu amerika (uncle sam), yahudi memainkan konspirasinya.
Siapa uncle sam? Yaitu samiri yang membuat patung sapi untuk disembah
ketika Nabi Musa meninggalkan kaum Bani Israil selama 40 hari.
Kemudian dibuatlah The Fed (The
Federal Reserve System) yang menjadi panglima besar sistem keuangan
riba beserta prajurit-prajurit bank sentralnya yang ditanam di seluruh
penjuru dunia mampu “menyihir” manusia dengan menganggap kertas
bergambar sama dengan emas dan perak dan menjadikan dollar amerika
sebagai parameter takaran nilainya (dolarisasi).
Maka kapanpun, dengan hitungan
detik, yahudi bisa menjatuhkan nilai kertas sebuah negeri terhadap
dollar amerika. Kalau membangkang, ya dijatuhkan nilai kertasnya
sehingga menimbulkan ketidakpercayaan dari rakyatnya, tapi kalau tunduk
dan patuh maka nilai tukarnya dibuat seolah stabil.
Sungguh permainan yang busuk
tapi sayangnya kita tidak bisa melihatnya karena dididik dengan ilmu dan
sistem pendidikan buatan mereka juga, ya jadinya menganggap seperti
tidak terjadi apa-apa dan tidak merasa disihir dan dibodohi malah cara
berpikir dan bertindak jadi mirip dengan mereka.
Maka selama kita menganggap
kertas bergambar itu berharga, bekerja siang malam banting tulang untuk
mendapatkannya, menyimpan dan menggunakannya dalam perdagangan maka
selama itu pula kita membiayai perjuangan konspirasi yahudi yang ingin
menjadikan penduduk dunia menjadi budak pelayan bagi mereka.
Maka pernah ada kampanye “one
man one dolar” dengan tujuan ingin menyelamatkan Palestin. Padahal
dengan kampanye tersebut, justru semakin menguatkan yahudi untuk
menghancurkan penduduk muslim Palestin. Kalau mau, dirubah menjadi “one
man one gold dinar” atau “one man one silver dirham”.
Dan kampanye “boikot
produk-produk yahudi” pun belum cukup selama kita masih membeli barang
dengan kertas-kertas bergambar buatan mereka. Kekuatan inti mereka bukan
di produk tapi di alat tukar. Alat tukar inilah yang menjadi kekuatan
terbesar yahudi untuk menjajah dunia.
Lambang-Lambang Yahudi di
dollar amerika
Dollar us menjadi bosnya fiat
money, sedang fiat money lainnya ngikut sebagai anak buah. Dan anak buah
(fiat money) yang ada di seluruh penjuru dunia ini akan tunduk dan
patuh terhadap kemauan dan keinginan bosnya yaitu dollar as. Dan
lambang-lambang di dollar amerika menunjukkan arah akan dibawa kemana
kita ini.
Kenapa disebut “mata uang”?
Karena dalam kertas bergambar (1 dollar as) ada logo buatan yahudi yaitu
“mata satu” dajjal,. Tiada lain itu adalah simbol all-seeing eye atau
eye of providence. Yaitu satu mata yang penglihatannya mencakup
segalanya.
Rasulullah Saw sendiri telah
memberitahu bahwa salah satu ciri fisik yang paling menonjol dari dajjal
adalah matanya yang buta satu (a’war) dan di jidatnya terdapat tulisan
ka-fa-ra. (www.eramuslim.com)
Rasulullah selalu mewanti-wanti
umatnya agar dapat terhindar dari fitnah dajjal ini, tiada orang yang
dapat lolos dari tipuan dajjal kecuali seorang mukmin sejati. Itulah
sebabnya ia dinamakan dajjal, karena secara bahasa “dajjal” berarti
“yang tertolak” dan pembohong alias penipu adalah pekerjaannya.
Slogan “In God We Trust” berarti “hanya
pada Tuhan yang satu – Setan Lucifer – kita percaya”. Lucifer itu
artinya iblis (setan), biasa disimbolkan dengan cahaya (api). Slogan
“Annuit Coeptis” artinya Limpahan kurnia (favour our daring
undertaking). Dua kata yang tertera di bagian atas lambang itu yang
bermakna “Sesungguhnya kepentingan kita sarat dengan pelbagai
keberhasilan”.
Ia juga berarti “Kejayaan Milik
Kita” atau “Kepentingan Penuh Keberhasilan” atau “Yang Agung Yang
Beraja” atau juga berarti “Raja Istimewa” atau “Penutup (Segel) Orang
Mesir”. Segel itu adalah segel Dajjal yang mengaku dirinya sebagai dukun
terbesar (dari keturunan) Mesir .
Lambang Piramid merupakan
Lambang Fir’aun/Piramid Gaza, Menara Babil, Hierarki Kekuasaan. Jumlah
bata pada Piramid adalah 13 baris (the lucky number) yang terdiri dari
72 bata.
Lebih jauh dari itu, di dasar
simbol pyramida tersebut tertuliskan “MDCCLXXVI” yang berarti tahun
“1776″ yaitu tahun dimana Adam Weishaupt menyelesaikan penulisan buku
tersebut tepatnya pada tanggal 1 Mei 1776. Dalam buku yang disusun
selama lima tahun oleh Weishaupt itu, ia menggagaskan di dalamnya
tentang konsep, doktrin dan teori sebuah pemerintahan global.
Adapun slogan berbahasa latin
“Novus Ordo Seclorum” artinya “New Order in the ages” yaitu
“pemerintahan baru dalam suatu masa” atau sering diterjemahkan “new
world order yaitu “tata dunia baru” atau “tata masyarakat baru”. Ini
adalah misi yahudi untuk menjadikan penduduk dunia di bawah kontrol dan
kendali mereka.
Bahkan jika diteliti
satu-persatu simbol yang terdapat dalam uang satu dollar as akan
ditemukan tentang pesan rahasia yang sangat mengagetkan, seperti logo
burung phoenix/garuda (simbol kebebasan/dewa horus) yang membawa panah
dan daun berjumlah 13, bintang yang berjumlah 13 dan membentuk
titik-titik heksagram (bintang David) dan “E Pluribus Unum” yaitu “dari
banyak menjadi tunggal” yang berarti “banyak negara menjadi satu
pemerintahatan dunia” yang juga terdiri dari 13 huruf yang semuanya
memiliki falsafah konspirasi tersendiri.
Itulah Yahudi yang ingin
menguasai dunia dengan menyatukan segala ideologi yang ada di dunia ini
dengan ideologi bangsa Yahudi yang sesembahannya adalah Lucifer
(iblis/setan) yang dilukiskan dengan “patung baphomet” (manusia
berkepala kambing) dan dajjal sebagai panglima perang yang
ditunggu-tunggu yang dilukiskan dengan “mata satu”.
Langkah Yahudi untuk
Mewujudkan Ambisinya
Dalam dunia nyata, terdapat
beberapa langkah kongkrit yang diambil oleh yahudi dalam rangka
mewujudkan ambisi mereka ini; Pertama dengan mengendalikan sistem
moneter dunia dalam satu kantong besar melalui raja rentenir dunia IMF
dan World Bank (Bank Dunia) dengan antek-antek rentenir lokalnya yaitu
bank-bank sentral di masing-masing negara sehingga akan tercipta
ketergantungan yang kuat (terlilit hutang) sebuah negara terhadap
lembaga ini yang dengan itu pula mereka mampu membuat kembang-kempis
nafas sebuah negara dengan mudah.
Ingat, bank sentral (the fed)
itu bukan milik negara tapi milik swasta yang isinya para rentenir
yahudi, jadi yang cetak uang kertas (fiat money) itu bukan negara tapi
swasta (milik pribadi/rentenir yahudi). Ingin tahu berapa keuntungan
rentenir bank sentral amerika (the fed/federal reserve system)? Semenjak
woodrow wilson menyatakan sumpah jabatannya tahun 1912, hutang negara
telah meningkat dari 1 milyar dolar menjadi hampir 11 trilyun dolar pada
tahun 2010 ini.
Lumayan, untung 11.000.000%
selama 98 tahun atau 11.224% per tahun atau 935% per bulan, itupun hanya
dengan mencetak kertas bergambar yang modalnya hanya us 0,05 dolar per
lembar . Ini baru keuntungan dari bunga saja.
Belum lagi keuntungan yang
diperoleh dari seigniorage yaitu selisih biaya cetak. Untuk mencetak us$
1 dengan biaya us$ 0,05 maka dapat keuntungan 1900%. Itu keuntungan
untuk pecahan us$ 1. Bagaimana keuntungan untuk pecahan us$ 100?
Untungnya 200.000%. Jadi berapa total keuntungan yang diperoleh rentenir
yahudi ini? Tinggal ditambah aja keuntungan dari seigniorage dan
keuntungan dari bunga. Silahkan hitung sendiri aja.
Kepada siapa hutang negara ini
dibebankan? Kepada siapa lagi kalau bukan kepada rakyatnya sendiri yaitu
pajak-pajak yang dibebankan di segala bidang kehidupan. Bagaimana kalau
lewat pajak tidak cukup? Ya menjual aset dan kekayaan negara. Sampai
kapan? Sampai negara dan rakyat menjadi bener-bener fakir miskin
sehingga tergadailah diin-nya.
Semua negara di dunia berkiblat
ke amerika, tidak heran kalau nasibnya sama yaitu sama-sama terlilit
hutang sama rentenir yahudi. Aneh, kalau masih menganggap amerika
sebagai kiblat dalam kemajuan dunia. Sudah tahu masuk jurang, eh malah
ikut-ikutan masuk jurang, bangga pula kalau ikut masuk jurang.
Na’udzubillah min dzalik.
Menggunakan bank sentral untuk
menciptakan masa inflasi dan deflasi silih berganti untuk mengeruk
keuntungan dari rakyat sebanyak-banyaknya telah direkayasa kumpulan
rentenir yahudi internasional menjadi sebuah ilmu eksakta yang memukau
yaitu ilmu ekonomi batil yang diajarkan di sekolah-sekolah buatan mereka
juga.
Salah satu ucapan rothschild
yang masyhur adalah, “Give me control over a nations economic, and I
don’t care who writes its laws” (Beri aku kesempatan untuk mengendalikan
ekonomi suatu negeri, dan aku tidak akan pedulikan siapa yang
berkuasa).
Rothschild dan Rockefeller
adalah penyandang dana di balik konspirasi yahudi ini yang sekarang
diteruskan oleh keluarganya. Merekalah yang berada di balik setiap
krisis dan peperangan dengan selalu bermain di kedua belah pihak yang
bertikai sehingga siapapun yang menang tetap bisa “balik modal”. (Gary
Allen, None Dare Call It Conspiracy)
Mereka juga mengangkat dan
menurunkan pemimpin suatu negara melalui sistem syirik demokrasi buatan
mereka sendiri dengan merentenkan kertas bergambar untuk modal kampanye
busuk bagi setiap bakal calon. Maka siapapun pemenangnya, tetap “balik
modal” plus untung besar melalui aturan-aturan buatan para anteknya yang
dipaksakan demi tercapainya hawa nafsu mereka.
Untuk menjaga loyalitas antek
mereka yang terpilih melalui manipulasi sistem syirik demokrasi, tidak
lupa pula untuk menciptakan oposisi (musuh) sehingga terjadi
keseimbangan (batil). Dengan keseimbangan (bermain di kedua belah pihak)
inilah mereka menjaga kepatuhan para antek-anteknya. Maka kapanpun dan
siapapun bisa dinaikkan kalau loyal dan diturunkan tahtanya kalau
membangkang.
Kedua, setelah tonggak keuangan
dapat dikuasai, maka mereka akan menciptakan krisis demi krisis yang
akan terus dibina hingga menjadikan sebuah kekacauan super hebat yang
terus berkepanjangan. Dari sinilah muncul puncak histeria ketakutan
tersebut, dan tentunya, orang yang ketakutan akan mudah dikendalikan
layaknya sapi yang dicocok hidungnya.
Maka pada titik ini sangat mudah
bagi mereka untuk mengeruk kekayaan sebuah negeri, sangat gampang bagi
mereka untuk interfensi dalam menentukan kebijakan politik, ekonomi dan
sosial-budaya sebuah negara. Dan tentunya sangat enteng sekali bagi
mereka untuk menanamkan paham kekufuran (sekularisme, pluralisme,
sosialisme, liberalisme dll) dalam semua bidang kehidupan.
Yahudi Menghalangi Orang
Beriman dalam Menegakkan Syariat Allah Swt (Islam)
Sikap tamak dan memakan harta
secara batil ini telah diingatkan Allah SWT kepada orang-orang beriman
agar tidak mencontoh dan mengikuti sikap kaum Yahudi dan Nasrani.
Allah Swt berfirman, “Hai
orang-orang yang beriman, sesungguhnya sebahagian besar dari orang-orang
alim Yahudi dan rahib-rahib Nasrani benar-benar memakan harta orang
dengan jalan batil dan mereka menghalang-halangi (manusia) dari jalan
Allah“. (Q.S. At Taubah 9 : 34)
Berkaitan dengan ayat tersebut,
orang-orang alim Yahudi atau Ahbar adalah orang yang “memakan” seluruh
kekuatan ekonomi dunia untuk kepentingan misi zionisme mereka, seraya
menjadikan dana yang mereka kumpulkan untuk menghalang orang beriman
menegakkan hukum dan syariat yang telah ditetapkan Allah Swt.
Strategi Penghancuran yang
Dilakukan Yahudi
Yahudi akan terus berusaha
memegang dan mempertahankan kekuasaan suatu negeri dengan menanamkan
antek-anteknya. Butir ke-19 berbunyi, “Konspirasi akan menciptakan
diplomat-diplomatnya untuk berfungsi setelah perang usai. Mereka akan
menjadi penasehat politik, ekonomi dan keuangan bagi rezim baru dan juga
di tingkat internasional. Dengan demikian, konspirasi bisa semakin
menancapkan kukunya di balik layar”.
Yahudi akan terus berusaha
menyulut api peperangan dan mengambil keuntungan dari kondisi tersebut.
Butir ke-9 protokolat zionis berbunyi, “Konspirasi akan menyalakan api
peperangan secara terselubung. Bermain di kedua belah pihak. Sehingga
konspirasi akan memperoleh keuntungan besar (dalam penguasaan
perekonomian suatu negeri) tetapi tetap aman dan efisien. Rakyat akan
dilanda kecemasan yang mempermudah bagi konspirasi untuk menguasainya”.
Butir ke-18 berbunyi, “Perang
jalanan harus ditimbulkan untuk membuat massa panik. Konspirasi akan
mengambil keuntungan dari situasi itu”. Butir ke-22 berbunyi,
“Meletuskan perang dan memberinya, menjual senjata yang paling mematikan
akan mempercepat penguasaan suatu negeri yang tinggal dihuni oleh fakir
miskin”.
Yahudi akan terus berusaha
menguasai tambang-tambang emas dan kekayaan alam lainnya agar bisa
menguasai perekonomian dan mengatur dunia sesuai hawa nafsunya. Butir
ke-13 protokolat zionis berbunyi, “Dengan emas, konspirasi akan
menguasai opini dunia”. Butir ke-21 berbunyi, “Penguasaan kekayaan alam
negeri-negeri non yahudi mutlak dilakukan”.
Yahudi akan terus berusaha
memiliki aset-aset dan perusahaan-perusahaan melalui privatisasi
monopoli dan oligarki kapitalis agar bisa menundukkan dan memainkan
krisis suatu negeri. Butir ke-10 berbunyi, “Monopoli kegiatan
perekonomian raksasa dengan dukungan modal yang dimiliki konspirasi
adalah syarat utama untuk menundukkan dunia hingga tidak ada satu
kekuatan non-yahudi pun yang bisa menandinginya. Dengan demikian, kita
bisa bebas memainkan krisis suatu negeri”.
Yahudi akan berusaha terus
membuat krisis ekonomi untuk menentukan arah kekuasaan dan agar bisa
diwariskan turun temurun. Butir ke-15 berbunyi, “Krisis ekonomi yang
dibuat akan memberikan hak baru kepada konspirasi yaitu hak pemilik
modal dalam penentuan arah kekuasaan. Ini akan menjadi kekuasaan
turunan”. (eramuslim digest, The Satanic Finance, edisi 8)
Kesimpulan
Ternyata fiat money itu bukan
sekedar riba nasi’ah/tambahan (dari kertas nihil jadi punya nilai besar)
dan riba fadhl (pertukaran/sharf kertas dengan kertas dan
pertukaran/buyu’ kertas dengan barang). Bahkan secara tidak sadar bisa
terjebak kepada bentuk penghambaan kepada tuhan mereka (syirik).
Na’udzubillah.
Satu hal yang paling mereka
takutkan adalah ketika umat Islam sudah tidak percaya lagi terhadap
kertas riba syirik bergambar buatan mereka dan menukarkannya dengan
dinar emas dan dirham perak. Maka untuk melawan hegemoni mereka,
segeralah kembali ke uang fitrah (uang Islam) yang telah ditetapkan oleh
Rasulullah Saw yaitu dinar emas dan dirham perak.
Islam diturunkan untuk
membebaskan manusia dari bentuk penghambaan kepada makhluk (syirik)
menjadi bentuk penghambaan hanya kepada Allah semata (tauhid).
sumbet :
http://warungghuroba.wordpress.com/2010/07/31/kejahatan-yahudi-menjajah-dunia-melalui-uang-yang-kita-pakai-edisi-16/